Tahfidhul Qur’an
DASAR PEMIKIRAN
Q.S. Al Hijr:9, yang artinya: Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.
Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Quran, “Tidak boleh seseorang merasa iri kecuali dalam dua perkara, iri terhadap seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Quran kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat.
Rasulullah lebih mengutamakan para sahabatnya yang hafal Al Quran jika beliau mengutus sekelompok orang beliau berpesan Hendaknya yang menjadi pemimpin kalian adalah yang paling banyak hafalan Al Qurannya. (HR. Bukhari).
Santri/Wati yang memilih Program tahfidzul Quran akan difokuskan pada bimbingan menghafal AL-Qur’an dan Penguasaan Ulumul Qur’an dengan Bimbingan dan pengawasan secara intensif.
Diharapkan Selama mengikuti Program ini para santri mampu dan bisa :
- Menghafal Al-Qur’an 30 Juz
- Menguasai Ulumul Qur’an
Selain menghafal Al-Qur’an, Para santri juga dibekali dengan beberapa Ilmu Keagamaan, Seperti :
- at-Tibyan fii ulumi al-Qur’an
- Mukasyafatul Qulub
- Safinatu an-Naja, dll
Terkait Pondok Pesantren Ar-Raudhah Sumenep
STRATEGI MENGHAFAL
Beberapa strategi berikut hanya sebagai referensi atau acuan. Dapat dikembangkan sesuai kebijakan masing-masing musyrif dan perkembangan situasi.
- Ayat atau surat yang akan dihafal dibaca secara berulang-ulang paling tidak 10 kali.
- Ayat atau surat yang dihafal terlebih dahulu dipelajari terjemahnya layaknya sebuah narasi atau cerita berbahasa arab.
- Banyak mendengarkan bacaan murottal para syaikh.
- Sebelum disetorkan ke pembimbing, ayat yang dihafal disetorkan kepada partner atau teman.
- Ayat yang telah dihafal disetorkan kepada pembimbing.
